Pengertian
Packet Tracer adalah simulator alat-alat
jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan,
dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat
oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang
telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer
adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami
prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan
Cisco.
Packet
Tracer memungkinkan kita untuk menciptakan sebuah jaringan dengan jumlah
perangkat tak terbatas. Software ini sangat praktis digunakan untuk mendesain
topologi
jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangkat
jaringan yang dibutuhkan pada suatu area network misalnya router, switch, hub maupun
perangkat lainnya. Dengan
dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan
jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi yang kita
inginkan.
Sejarah
Cisco atau tepatnya Cisco
Systems adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1984 oleh dua orang
eks-staf Stanford University, yang bernama Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner.
Bisnis utama Cisco meliputi berbagai perangkat networking, seperti router,
bridge, hub, dan switch. Kisah tentang Cisco System dimulai sekitar tahun 1980
hingga 1981, yaitu setelah Xerox PARC (Palo Alto Research) menghibahkan
beberapa komputer Alto dan Ethernet Card kepada Universitas Stanford.
Menurut sebuah sumber,
komputer Alto merupakan cikal-bakal komputer grafis yang telah mengilhami Steve
Jobs (pendiri Apple Computer) untuk membuat Macintosh yang legendaris itu.
Selain itu, teknologi Ethernet yang digunakan oleh Alto juga telah mengilhami
beberapa staf Stanford untuk melakukan riset dibidang jaringan komputer.
Sehingga komputer-komputer yang ada di lingkungan
Universitas Stanford dapat saling berkomunikasi melalui jaringan komputer. Pada mulanya, staf Stanford
hanya melakukan riset dan bekerja untuk tujuan ilmiah dan pendidikan. Kemudian,
dua orang staf bernama Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner menginvestasikan dana
pribadi untuk mengembangkan multi-protokol router yang "ditanamkan"
dalam perangkat berbentuk "seperti komputer" yang diberi label Cisco.
Ide membuat "blue
box" yang dilengkapi kipas pendingin dan dapat bekerja dengan hanya
menancapkan kabel ternyata merupakan ide yang cemerlang. Apalagi saat itu
merupakan awal perkembangan Internet. Seperti gayung bersambut, perangkat
router buatan Cisco laris terjual. Cukup banyak perusahaan dan lembaga
pendidikan yang menggunakan router buatan Cisco. Namun, dibalik kisah sukses
tersebut ternyata terselip lembaran kelabu yang mewarnai sejarah Cisco Systems.
Sebenarnya teknologi yang dikembangkan oleh Cysco Systems (saat memulai bisnis)
merupakan hasil karya beberapa staf Stanford. Sebagian staf Stanford yang
mengembangkan multi-protokol router telah pindah ke Cisco dan menyumbangkan
hasil karyanya kepada perusahaan Cisco.
Ketika staf Stanford yang
lain mengetahuinya, maka terjadilah "perang" antara Stanford dan
Cisco Systems. Hal ini hampir saja "mematikan" perusahaan Cisco
akibat tuntutan pengacara Stanford atas kewajiban membayar royalti yang cukup
besar. Disamping kewajiban lainnya dan hak bagi Stanford untuk tetap dapat
menggunakan software hasil pengembangan para staf Stanford yang telah menjadi
karyawan Cisco. Ini adalah sebuah kisah kelabu yang mungkin tidak akan pernah
diceritakan oleh pendiri-pendiri Cisco Systems yang saat ini sudah menjadi
milyuner. Jika kita rajin meneliti sejarah kelahiran perusahaan IT kelas dunia,
ternyata ada banyak perusahaan yang mengawali bisnisnya dengan cara seperti
ini.
Fitur
Dapat
mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF, dan EIGRP, sampai
tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas
software ini bertujuan untuk kelas CCNA.
Taget
Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat
beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat
aslinya yaitu pengurangan command pada
Cisco IOS. Dan
juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif.
Dengan keluarnya versi 6, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur BGP. BGP
memang bukan termasuk kurikulum CCNA,
Fasilitas pada Cisco Packet
Tracer 5.3
- Improved Linksys models, wireless security
- New PPPoE, enhanced IPSec, Cable and DSL enhancements
- Call Manager Express (VOIP support)
- FTP server and routers/switches -Server and Client
- Email system (SMTP –POP3) -Server and Client
- Improved multiareaOSPF, EIGRP
- BGP–realistic representation of Internet for scenarios
- Generic IP end devices –to create more versatility in device creation
- Activity Wizard Initial Tree enhancements –more scenario variations